Disable copy

Thursday, May 22, 2025

Pacarku Sang Pemuas Satu Geng

 




Judul: Pacarku Sang Pemuas Satu Geng


Penulis: Jeremy Murakami


Harga: Rp 15k


***




Nama gue Nicholas. Umur gue 27 tahun. Gue punya pacar namanya Kevin. Umurnya dua tahun lebih muda dari gue, yaitu 25 tahun. Kami sudah pacaran lama banget sejak jaman kuliah. Sudah 7 tahun. Gue cinta mati sama Kevin, dan Kevin juga gue rasain cinta mati sama gue. Kami sudah membayangkan hubungan kami ini untuk selamanya. Kevin akan selalu ada dalam kehidupan gue. Begitu juga gue di kehidupan Kevin. Nyatanya, sudah lima tahun terakhir ini gue dan Kevin tinggal bersama di apartemen yang kita sewa di Jakarta Selatan. Kami sudah merasa sehari-hari kehidupan gue seperti sudah menikah dengan Kevin. Gue selaku sebagai suaminya, karena gue top, dan Kevin sebagai istri gue karena dia selalu berlaku sebagai bottom saat bercinta dengan gue.


Gue sendiri bekerja sebagai seorang product manager di sebuah perusahaan FinTech kenamaan Indonesia. Gaji gue 24 juta sebulan. Sedangkan Kevin sendiri juga tidak kalah sukses dari gue. Dia adalah seorang personal trainer di sebuah pusat kebugaran elit di Kemang yang menjadi langganan para artis terkenal dan pengusaha-pengusaha besar muda ibukota. Karena keramahannya dan sertifikasi yang dia miliki, seperti dari Rai Institute dan berbagai institut fitness lain, Kevin ini punya banyak sekali klien. Senin sampai Sabtu, dari pagi sampai malam, Kevin selalu ada klien di gym. Ditambah lagi, Kevin memiliki wajah yang cute dan badan kekar serta perut yang six pack. Bukannya gue narsis dan memuji-muji pacar gue sendiri ya. Tetapi, si Kevin memang sangat sempurna secara fisik. Kalian harus tahu, kalau seorang personal trainer itu good looking, besar kemungkinan dia dipilih oleh klien karena klien cuma dikasih pilihan nama, foto dan, sertifikasi-sertifikasinya saja waktu memilih pilihan mereka. Lumrah kan klien memilih personal trainer yang cakep? Intinya, Kevin bisa dapat sekitar 15 juta sebulan dari pekerjaannya menjadi personal trainer. Lebih kecil sih dari gue, tetapi gue tidak pernah mempermasalahkan. Karena uang gue juga uang Kevin, begitu juga sebaliknya. Tabungan kami dicampur satu sama lain di rekening Kevin, dan dia yang mengatur keuangan kami setiap harinya. Intinya, kami benar-benar pasangan yang sangat saling percaya dan menghargai satu sama lain.


Kehidupan seksual kami bisa dibilang sangat hot. Siang-malam maupun panas-hujan, kami selalu rutin bercinta. Kontol gue tidak pernah ada puasnya sama lubang kenikmatan si Kevin. Mulut gue juga tidak pernah berhenti pengen selalu melumati mulut seksinya. Bahkan, setelah tujuh tahun bersama, nafsu gue ke Kevin tidak pernah berubah. Setiap gue melihat dia telanjang di depan gue, terutama memandangi pantatnya yang mulus, kenyal dan besar itu, air liur gue selalu menetes dan kejantanan gue langsung memberontak gagah mencari pelampiasannya. Gue tidak pernah bosan mendengar erangan seksi Kevin di ranjang gue saat gue menggagahinya. Gue tidak pernah bosan menyedot ludah Kevin saat gue mencumbu mulut sensualnya. Gue tidak pernah bosan mementokkan kejantanan gue ke prostat Kevin sampai dia mengerang-ngerang keenakan luar biasa.


Tetapi, dua tahun terakhir ini gue mencoba hal yang baru. Kevin yang mulai mengajak.


"Ah... Ah... Sayang, kamu mau gak coba threesome?" tanya Kevin masih dengan napas memburu sehabis gue jebol habis-habisan lubang pembuangannya pakai kejantanan gue.


"Ah... Ah... Kamu pengen, babe?" tanya gue sambil berbaring di sebelahnya dalam keadaan telanjang dan ngos-ngosan, berusaha mengatur napas gue sehabis orgasme dahsyat yang diciptakan lubang kenikmatan Kevin di kontol gue.


Kevin lalu menghadap menyamping, memandang mata gue lekat-lekat. "Kamu gak penasaran pengen coba nih, sayang?"


"Aku gak mau ah kalau aku di-fuck," jawab gue sambil cengengesan.


"Ya kita cari bottie aja, sayang," jawab si Kevin manja, lalu meraih rudal gue dan mengocokin gue lagi.


Ajaibnya, rudal gue meradang lagi. Rudal gue menegang kokoh seperti meriam. Memang luar biasa si Kevin ini. Gak cuma lubangnya yang bikin gue klepek-klepek, tetapi tangannya jago banget ngocokin kontol gue. Mulutnya juga enak banget buat diciumi. Lidahnya jago banget ngejilatin puting dan kontol. Gilanya, kontol gua terus berontak seperti kuda liar. Dia tersenyum nakal ke arah gue. Gue bener-bener keenakan sekarang!


"Biarlah bottie lain coba rasain gimana hot-nya rudal dahsyat pacarku ini," ujar si Kevin sambil mulutnya dibuka dikit dan matanya dipejamkan, membuat raut wajah se-seksi mungkin untuk menggoda gue.


"Arghh," gue yang tidak tahan dengan pemandangan seksi dan kocokan seksi Kevin langsung menindih tubuh gempal bottie seksi kesayangan gue itu. "Kalau kamu kayak gini, aku mana tahan, sayang!"


Lalu, gue gauli tubuh si Kevin lagi. Gue cumbui sekujur tubuhnya. Gue gagahi pantatnya yang mulus, bulat, besar, dan pejal itu. Gue pakai tubuhnya buat kenikmatan kejantanan gue seutuhnya.


[ ... ]


Dua tahun itu berlanjut. Gue dan si Kevin terus membangun cinta kami dan diselingi berpetualang dengan menemui berbagai bottie seksi untuk gue gauli bersama dengan si Kevin. Kami mencari di berbagai social media sampai orang-orang yang kami kenal di kafe, bar, klub, atau orang-orang yang diperkenalkan teman-teman kami. Kevin yang sejatinya bukan bottie murni biasanya ikut menggauli para bottie itu bersama gue, atau kalau dia tidak mood, si Kevin biasanya cuma mencumbu mulut atau memuluti kontol bottie-bottie itu yang sedang keenakan gue setubuhi. Tentunya, kami benar-benar selektif dan mencari bottie yang kekar, berwajah tampan, berbadan bersih, dan yang terpenting, tidak ngondek. Bukan apa-apa, cuma memang itu selera kami apabila di ranjang.


Suatu kali kami sedang melakukan threesome dengan salah seorang klien Kevin yang ternyata seorang power bottom dan sudah lama obsesi ingin bercinta dengan Kevin. Setelah gue kecapean sehabis mengentoti pantat semok pria itu sementara Kevin seperti biasa mencumbui bibir pria itu, menjilati putingnya, dan memuluti kontolnya, Kevin kemudian yang mengambil inisiatif gantian menggauli pria ini.


Gue beristirahat sambil melihat tubuh putih mulus si Kevin yang kekar sedang bekerja keras mendorong keluar masuk kejantanannya ke lubang pembuangan si power bottom itu. Keringatnya mengucur, membuat kulitnya yang putih terang makin terlihat seksi. Pantat besarnya yang biasanya gue gauli sedang berpacu naik turun. Pantat itu sekarang sedang sibuk membantu kejantanannya menyetubuhi bottie lain. Gue benar-benar cinta sama pacar gue itu.


Diam-diam air liur gue mengucur. Nafsu gue naik begitu melihat pantat montok pacar gue itu. Lalu gue tersadar, mengapa gue tidak pernah berpikiran membuat dia senang? Selama ini, gue memaksa si Kevin untuk mencari para bottie. Padahal, gue tahu si Kevin tidak terlalu menyukai berperan sebagai top. Seharusnya, si Kevin akan senang kalau gue bisa mencarikan top yang tampan dan berbadan kekar untuk dia. Diam-diam gue membayangkan tubuh seksi pacar gue itu sedang di-gangbang oleh banyak pria top di depan gue. Sial, tiba-tiba rudal gue meradang dengan dahsyatnya! Ah, ngentot! Pasti seru banget! Gue cinta banget sama si Kevin, dan gue pasti seneng banget lihat dia keenakan begitu.


Gue lalu sadar, gue harus segera mengeksekusi rencana gue tersebut!


[ ... ]


Gue sangat mencintai si Kevin. Gue tahu benar si Kevin sangat bangga dengan tubuh kekar mulus dan putih yang dia miliki. Karena itu, gue selalu mendukung Kevin untuk memamerkan tubuhnya ke semua orang. Diam-diam, gue juga sangat bangga kalau pergi dengan Kevin dan melihat gue ditemani seorang pria yang sangat tampan dan berbadan mulus. Gue senang ketika Kevin memakai kaos singlet model low cut longgar yang terbuka bagian kiri dan kanannya hingga ke pinggangnya dan celana kaos pendek ketat yang mencetak pantat montoknya dengan jelas. Apalagi, saat ada pria homo atau cewek yang melihati tubuh seksi Kevin saat berjalan bersama gue, gue pasti senang sekali dan rudal gue langsung meradang konak. Kalau sudah begitu, gue langsung memeluk pinggang si Kevin yang sebagiannya sudah terbuka karena singlet skater itu dan kulitnya bersentuhan langsung dengan tangan gue. Gue langsung nafsu tidak karuan.


Si Kevin sendiri memang suka menjadi pusat perhatian. Dia bilang dia suka sekali ketika orang-orang melihat tubuh kekarnya. Dia juga suka sekali setiap melihat gue memeluk dia dengan bangganya di tempat publik, seperti mengatakan ke semua pria atau wanita yang menginginkan tubuhnya bahwa dia milik gue seorang. Gimana gue enggak makin cinta sama dia?


Hari itu, gue mengajak Kevin pergi ke rumah Rendy di bilangan Pondok Indah. Rendy adalah salah satu dari circle pertemanan baru kami yang akhir-akhir ini mulai akrab. Di rumah Rendy, kami akan bertemu Fajar, Michael, dan Kenji. Kami semua saling kenal setelah bertemu di salah satu kafe di Bangkok saat kami berlibur mengikuti festival air Songkran. Sejak saat itu, kami rutin bertemu di salah satu rumah mereka hampir setiap Sabtu.


Saat kami mengetuk pintu rumah mewah itu, Rendy yang membuka pintu dengan antusias. Rendy adalah seorang pria kekar blasteran Jawa dan Timur Tengah dengan wajah tampan, hidung mancung khas Arab dan alis tebal. Dia adalah seorang pengusaha permen terkenal.


"Wah, tumben Kevin ikut nih," ujar Rendy begitu membuka pintu, lalu melumat bibir gue dan Kevin bergantian. "Ayo masuk. Anak-anak sudah menunggu di dalam."


Si Kevin memang hampir tidak pernah ikut kami berkumpul karena Kevin seringnya bekerja di hari Sabtu. Selain itu, Kevin tidak terlalu nyambung berbicara bersama Rendy dkk karena mereka semua adalah top dan ketika kami bertemu, kami sering berbagi tips bagaimana cara mengenakkan bottom kami. 


Selain itu, mengenal dekat Rendy dan teman-temannya, gue juga agak shock juga. Setiap gue bertemu mereka, mereka selalu mencumbu bibir gue untuk menyapa. Gue senang-senang aja sih karena mereka juga kebetulan ganteng-ganteng semua. Cuma, gue langsung sadar mereka memang sudah terbiasa seperti itu. Bahkan, si Fajar, yang ternyata gue akhirnya tahu punya hubungan sepupu dengan si Rendy saja, saling melumat bibir Rendy saat mereka bertemu. Dasar keluarga edan.


"Iya, Bang. Hari ini gue mumpung lagi ada klien yang batal," jawab si Kevin sambil cengengesan.


Rendy lalu dengan jelalatannya melihat bokong Kevin yang semok dan meremasnya mantap.


"Wah, Kevin pantatnya tambah kenyal dan montok aja," ucap Rendy sambil memandang gue dan menjulurkan lidahnya untuk menggoda gue. "Pantas aja si Nicholas cinta mati sama elo."


Gua cengengesan aja. Tetapi, sial! Gua jadi konak parah. Kenapa melihat si Rendy pegang-pegang seenaknya bokong sekel pacar gue jadi bikin kontol gue tak terkontrol begini, ya?


"Ayo, masuk!"


Rendy dengan genitnya merangkul pinggang Kevin yang kokoh, sengaja melakukan skinship dengan pinggangnya yang tidak tertutup singlet-nya. Dan gue memandangi aktivitas mereka dengan rudal yang tidak bisa diajak kompromi.


Si Rendy mengajak gue dan Kevin ke ruang tamu. Di sanam ada sebuah sofa yang besar, berjejer tiga membentuk huruf U. Di tengah ada chandelier mewah khas rumah-rumah di Pondok Indah. Selain itu, ada sebuah TV plasma yang besar sekali sedang menyetel video porno pria Jepang tampan yang sedang di-gangbang oleh puluhan pria berkacamata hitam. Ketika gue dan Kevin masuk bersama Rendy di ruangan itu, anak-anak lain berteriak kesenangan menghampiri kami satu per satu.


"Wah, Kevin ikut juga nih!" si Fajar, sepupu Rendy ikut menghampiri gue, mengecup bibir gua sekilas, lalu melumat bibir Kevin lebih lama dengan gaya French kiss. "Hmmmmm. Muah. Muah. Makin bohay aja lu, Kevin!"


Fajar wajahnya mirip dengan Rendy. Rambutnya cepak dan dipotong stylish dengan wajah khas keturunan Timur Tengah, kulit putih, dan badan yang lebih tinggi dari Rendy, namun lebih cenderung slim fit. Tangannya meremas-remas pantat semok Kevin ketika dia mencium Kevin. Dia juga mengeluarkan suara mendesah-desah yang seksi, yang gua lihat juga membuat kontol Kevin mulai konak. Kevin kewalahan membalas cumbuan Fajar.


"Wah, parah! Si Fajar ini main sosor aja pacar elu," sela si Michael sambil tertawa, lalu mengecup bibir gua sekilas, kemudian bibir Fajar juga.


Tetapi gue lihat si Michael juga tidak melewatkan kesempatan mentowel pantat semok pacar gue. Malah, kelihatannya si Michael paling keras. Buktinya, Kevin sampai mendesah, lalu terpaksa terjinjit, hampir kehilangan keseimbangannya berdiri. Gue lihat kontolnya sudah ngaceng total dan terbentur sama kontol Michael yang separuh ngaceng. Michael sendiri adalah seorang pria keturunan Tionghoa tampan yang punya toko tas kulit di Glodok. Kulitnya putih dan wajahnya putih khas orang Tionghoa. Matanya sipit dan bicaranya sedikit cadel. Menurutku, daya tariknya berada di badannya yang sangat kekar dan kontolnya yang besar dan tidak bersunat yang sering gue lihat kalau lagi mandi bersama. Di antara kami semua, Michael ini yang paling pemalu.


"Wah Kevin," si Kenji lalu mencumbu mulut si Kevin secara langsung, dan memberi Kevin sinyal untuk mengeluarkan lidahnya. Kevin menurut, lalu mereka saling menjilat-jilat lidah mereka khas bokep Jepang. Kenji lalu ketawa dan menggesek-gesekkan jarinya ke sekitar lubang kenikmatan Kevin. Badan Kevin bergetar. "Nicholas hampir tiap hari yang diceritakan kamu terus."


Kenji lalu menoleh ke aku dan melumat bibirku sekilas. Lalu, dia tertawa. Yang ini Kenji, pria asli Jepang yang sudah tinggal di Indonesia 12 tahun. Dia bisa berbicara Bahasa Indonesia seperti orang lokal. Usianya lebih tua dari kami semua, sekitar 37 tahun. Tetapi, badannya masih bugar dan kotak-kotak. Wajahnya tampan khas pemain bokep Jepang dengan jenggot dan kumis tertata rapi dan kulit yang putih agak kemerahan. Dia merupakan tenaga ahli produksi perusahaan sparepart mobil ternama dari Jepang. Meskipun sering bergurau keterlaluan, menurut gue si Kenji ini yang paling baik di antara mereka semua.


Rendy mengajak kami semua duduk di sofa sembari dia membuka botol wine. Kami bercakap-cakap sambil meminum wine dengan Kevin di samping gue. Di depan, film bokep Jepang tidak berhenti diputar. Anak-anak sepertinya sudah mulai mabuk. Begitu juga si Kevin. Wajahnya sudah mulai memerah.


Gue melihat anak-anak lain mulai menyoroti setiap centi tubuh Kevin. Seperti biasa, Kevin mengenakan kaos singlet longgar low cut yang membuka sebagian besar samping pinggangnya. Tubuhnya yang penuh otot dan dipadu kulitnya yang mulus bersih seakan-akan ditelanjangi oleh teman-teman gue. Ditambah lagi, pantatnya yang sangat montok, bulat dan kencang itu. Para top ini pasti segera kehilangan kontrol.


"Pantesan aja si Nicho betah sama elo, Vin!" si Fajar yang duduk di sebelah Kevin mulai menggoda Kevin lagi. Matanya merah sekarang, "Elo kalau dilihat-lihat ternyata imut dan lucu. Badan elo mulus banget pula. Idaman para top."


Tangan Fajar menjulur ke belakang, mengelus-elus pantat Kevin dan meremasnya penuh nafsu. Kevin yang diperlakukan seperti ini cuma tersenyum aja.


"Gila, kenceng banget lagi pantatnya," ujar si Fajar terus memainkan tangannya di pantat pejal si Kevin.


"Siapa dulu dong pacarnya? Nicho!" jawab gue berusaha melucu. "Elo semua bakal lebih kagum lagi kalau elo semua lihat ini."


Gue dengan spontan lalu menarik Kevin berdiri, menghadapkannya mereka semua ke pantat Kevin, lalu melorotkan celana kaos pendek si Kevin. Gue hapal bener dia tidak pernah memakai sempak. Sekarang, pantat Kevin yang putih mulus dan bulat besar terekspos tak tertutupi satu benang pun. Riuh suara mereka terdengar. Decak kagum mereka perlihatkan ke pantat mulus Kevin. Bukan hanya pantat montok mulus itu saja, mereka terkagum dengan jembut tipis dan kontol besar Kevin berwarna pink yang tergantung dan terlihat sekilas dari balik pantat.


"Wuihhh, mulus banget," Rendy datang lalu meremas-remas pantat Kevin.


Fajar yang sudah tidak peduli lagi langsung berdiri dan me-rimming lubang pantat Kevin yang bersih dari bulu karena dicukur rutin atas permintaan gue. Kenji sudah datang dan ikut meraba dan menjamah paha kekar dan pantat mulus Kevin. Sedangkan si Michael yang biasa pemalunya sekarang ikut mendekat dan mengagumi tubuh Kevin.


Menjadi obyek tontonan teman-teman gue begini, gue tahu Kevin sangat bernafsu. Rudalnya langsung mengacung keras menghadap ke atas. Sementara dia berdiri menghadap gue, teman-teman gue yang lain bergerilya menjamah pantatnya, kontolnya, testisnya, dan pahanya. Si Fajar malah dengan tanpa malunya terus memberikan kenikmatan pada lubang pembuangan Kevin sampai Kevin merintih-rintih keenakan.


"Keren kan lubang pacar gue?" ujar gue memecah keheningan. "Coba deh kalian pakai kontol kalian. Biar tau rasanya dijepit pakai pantat pacar gue."


Fajar langsung melepas mulut dan lidahnya dari lubang kenikmatan Kevin.


"BENERAN, NICH?"


Gue memandang si Kevin yang kelihatan makin bernafsu dan memajukkan pantatnya ke depan. Gue yakin dia sudah siap dan ingin sekali disodomi oleh kontol siapapun yang mau masuk.


"Sayang," gua berbisik lalu melumati bibir dan lidah pacar gue yang sedang memajukan pantatnya itu. "Gak papa ya temanku pake pantat kamu? Biar mereka tahu seberapa hebat lubang kamu, sayang."


Gua mencumbui mulut Kevin lagi dengan penuh nafsu.


"Iya, sayang," bisik Kevin parau dengan suara yang menahan nafsu yang luar biasa besar. "Mereka boleh kok pakai lubangku sepuas yang mereka mau, sayang. Buat kamu."


Gue melumat habis bibir Kevin. Gua lalu mengangkat jempol gue dan memberikan lampu hijau buat mereka memakai tubuh pacar gue yang gue sayang ini. Detik itu juga, gue bisa merasakan Kevin menerima kontol pertama yang memasuki lubang pantatnya. Dia mendesah tertahan di di dalam mulut gue. Gue tahu sesuatu yang sangat hot yang lebih dari yang gue bisa bayangkan akan terjadi hari ini.


Gue melihat ke belakang, ternyata Fajar sudah dengan tidak sabar telah menggauli pacar gue.





🔥 ADEGAN PANAS INI KHUSUS PEMBACA VERSI LENGKAP 🔥


Untuk membaca versi lengkap tanpa sensor, silakan dapatkan novel ini melalui:
📖 Lynk.id – https://lynk.id/reading4healing/KW4rErN
📱 WhatsApp Admin: https://wa.me/6281338383995
📩 Telegram: https://t.me/reading4healing


LANJUTAN SETELAH ADEGAN PANAS


"Sayang, kamu dimasukin dua kontol bisa, kan?" Gua bertanya, memancing teman gue untuk melakukan double penetration.


"IYA SAYANG!" ucap Kevin terdengar sangat bersemangat. "Suruh mereka masukin aja! Aku pengen kontol lagi!"


Fajar yang mendengar permintaan itu langsung mengatur posisi agar salah seorang lagi bisa ikut men-double Kevin. Rendy bergegas melepas mulutnya dari pentil Kevin dan mengambil posisi di belakang, siap ikut menyetubuhi Fajar. Rendy lalu mengarahkan mulutnya ke mulut gue dan mengajak gue berciuman French kiss selama beberapa detik sampai kontolnya sudah tegang sepenuhnya. 


🔥 ADEGAN PANAS INI KHUSUS PEMBACA VERSI LENGKAP 🔥


Untuk membaca versi lengkap tanpa sensor, silakan dapatkan novel ini melalui:
📖 Lynk.id – https://lynk.id/reading4healing/KW4rErN
📱 WhatsApp Admin: https://wa.me/6281338383995
📩 Telegram: https://t.me/reading4healing


LANJUTAN SETELAH ADEGAN PANAS


Hampir dua jam Kevin digilir oleh Fajar, Rendy, Michael dan Kenji. Lubang pantat, sekujur badan, wajah dan mulut Kevin semua sudah berlumuran sperma segar. Kevin sendiri mulai lemas, sementara gue sudah memelulurkan ceceran sperma teman-teman gue merata ke seluruh tubuh Kevin. Gue melihat dia semakin seksi bila seperti ini.


"Sayang, masih berapa kontol lagi yang mau entotin aku?" tanya Kevin sambil tiduran di sofa dan di belakangnya digenjot tanpa ampun oleh Michael.


Gue cium bibirnya yang berlumuran sperma sekilas, lalu berbisik, "Ini Michael yang terakhir, sayang. Kamu capek ya? Apa udah enggak kuat?"


"Bukan, sayang!" jawabnya di sela desahannya karena kontol Michael. "Ini masih kurang... Aku mau kontol... Aku masih mau kontol lagi..."


Kevin merengek manja, tidak rela kehabisan stok kontol. Padahal, dia sendiri sudah ejakulasi 17 kali saat gue hitung. Ternyata, masih kurang saja buat Kevin! Gue cuma tersenyum penuh kasih sayang, memberikan support pada Kevin. Gue bangga dia mampu menumbangkan empat kontol teman-teman gue sekaligus.


🔥 ADEGAN PANAS INI KHUSUS PEMBACA VERSI LENGKAP 🔥


Untuk membaca versi lengkap tanpa sensor, silakan dapatkan novel ini melalui:
📖 Lynk.id – https://lynk.id/reading4healing/KW4rErN
📱 WhatsApp Admin: https://wa.me/6281338383995
📩 Telegram: https://t.me/reading4healing


LANJUTAN SETELAH ADEGAN PANAS


Setelah selesai pertempuran birahi dahsyat itu, Kenji bersikeras meminta untuk memandikan Kevin sebelum kami berangkat keluar makan. Gue cuma terkekeh pelan. Ada-ada saja fantasi orang Jepang itu! Gue memapah Kevin ke depan kamar mandi dan menyerahkan tubuh lemas Kevin ke Kenji.


"Titip tubuh pacar gue ya," ucap gue bercanda ke Kenji.


Kenji cuma tersenyum mesum dan menjawab singkat, "Siap, komandan."


Dari depan kamar mandi, gue mendengar Kevin digarap penuh nafsu oleh Kenji. 


🔥 ADEGAN PANAS INI KHUSUS PEMBACA VERSI LENGKAP 🔥


Untuk membaca versi lengkap tanpa sensor, silakan dapatkan novel ini melalui:
📖 Lynk.id – https://lynk.id/reading4healing/KW4rErN
📱 WhatsApp Admin: https://wa.me/6281338383995
📩 Telegram: https://t.me/reading4healing


LANJUTAN SETELAH ADEGAN PANAS


Tidak lama ternyata badan Kevin bisa bersih dan berpakaian. Ternyata, saat pergi makan, bajunya sudah entah di mana lagi, berserakan di dalam mobil. Anak-anak berebutan duduk di sebelah Kevin untuk menggarapnya. Kami membawa mobil Pajero Sport hitam milik Kenji karena kacanya hitam gelap yang tidak bisa dilihat dari luar sama sekali. Mereka memutuskan Fajar yang menyetir karena mereka merasa daritadi Fajar yang paling puas menikmati tubuh Kevin.


🔥 ADEGAN PANAS INI KHUSUS PEMBACA VERSI LENGKAP 🔥


Untuk membaca versi lengkap tanpa sensor, silakan dapatkan novel ini melalui:
📖 Lynk.id – https://lynk.id/reading4healing/KW4rErN
📱 WhatsApp Admin: https://wa.me/6281338383995
📩 Telegram: https://t.me/reading4healing


LANJUTAN SETELAH ADEGAN PANAS


"Argh, enak, Ren!" ucap Kevin menoleh ke belakang, menghadap mulut Rendy dan melumatinya. "Ganti kontol, please."


Kevin lalu menghadap ke depan, ke arah gue duduk. Dia hendak meminta izin.


"Sayang! Pengen kontol, sayang! Pengen dientot. Boleh ya?" tanya Kevin meracau memelas.


Gue tersenyum sabar ke arah mereka, memberi izin pada Rendy untuk mengeksekusi persenggamaan itu.


🔥 ADEGAN PANAS INI KHUSUS PEMBACA VERSI LENGKAP 🔥


Untuk membaca versi lengkap tanpa sensor, silakan dapatkan novel ini melalui:
📖 Lynk.id – https://lynk.id/reading4healing/KW4rErN
📱 WhatsApp Admin: https://wa.me/6281338383995
📩 Telegram: https://t.me/reading4healing


LANJUTAN SETELAH ADEGAN PANAS



Setelah membayar, kami langsung bergegas kembali pulang. Gue melangkah bersama Kenji ke mobil dan mendapati Michael yang sedang menyetubuhi Kevin sekarang. Dalam posisi doggy style, tangan Michael memegangi Kevin sambil kontol monster Michael menggenjoti pantat besar Kevin.


"Sayang, kita pulang sendiri sekarang? Tempatnya dekat apartemen... Kita bisa naik Gocar dari sini," tanya gue menawari.


"Sayang, aku masih mau kontol..."


Gue mendesah pelan.


"Ya udah, kita coba tanya anak-anak punya teman top yang bisa pakai kamu semalaman enggak ya, sayang?" jawab gue berusaha membantu. "Nanti aku temani kamu gak tidur terus dientoti semalaman. Mumpung ini hari Sabtu."


🔥 ADEGAN PANAS INI KHUSUS PEMBACA VERSI LENGKAP 🔥


Untuk membaca versi lengkap tanpa sensor, silakan dapatkan novel ini melalui:
📖 Lynk.id – https://lynk.id/reading4healing/KW4rErN
📱 WhatsApp Admin: https://wa.me/6281338383995
📩 Telegram: https://t.me/reading4healing



PANDUAN MEMBACA VERSI LENGKAP


Salam hangat untuk para pembaca setia,


Perkenalkan, saya Jeremy Murakami, seorang penulis cerita homoerotik yang menghadirkan kisah-kisah sensual, kontroversial, dan penuh skandal. Novel-novel saya menampilkan tokoh-tokoh pria tampan, jantan, dan memikat, dirancang khusus untuk Anda yang menikmati cerita erotis dengan kualitas premium.


Untuk menikmati novel ini dalam format PDF yang bisa Anda baca selamanya, tersedia tiga pilihan pembelian:


1. Melalui WhatsApp (Fast Response)


Silakan hubungi WhatsApp admin di 0813-3838-3995 atau klik link berikut:
📱 Chat via WhatsApp - https://wa.me/6281338383995


Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer Bank BCA/Mandiri (detail akan diberikan oleh admin).


File PDF akan dikirimkan melalui email atau langsung via WhatsApp, sesuai permintaan Anda.


2. Melalui Telegram (Fast Response)


Silakan hubungi akun @reading4healing atau klik link berikut:
📩 Chat via Telegram - https://t.me/reading4healing


Proses pembayaran dan pengiriman file sama seperti melalui WhatsApp.


3. Melalui Lynk.id (Pembayaran Digital Lengkap & Aman)


Jika Anda ingin pilihan pembayaran yang lebih fleksibel, Lynk.id adalah solusi terbaik!


Bisa menggunakan QRIS, Virtual Account, Kartu Debit/Kredit, DANA, ShopeePay, GoPay, dan OVO.


Setelah pembayaran, Anda akan langsung mendapatkan file PDF untuk diunduh.


Pastikan segera mengunduh file setelah pembelian untuk menghindari kendala di kemudian hari.



Jika ada pertanyaan atau kendala, silakan hubungi admin Reading4Healing melalui:
📱 WhatsApp: Klik di sini - https://wa.me/6281338383995
📩 Telegram: Klik di sini - https://t.me/reading4healing


Terima kasih atas dukungan dan antusiasme Anda terhadap karya-karya saya. Semoga cerita ini memberikan pengalaman membaca yang tak terlupakan!


Salam hangat,
Jeremy Murakami


No comments:

Post a Comment