Tuesday, February 10, 2015

Profile: Rangga Wirianto Putra

Nama
Rangga Wirianto Putra

Tanggal Lahir
30 Oktober 1988

Pendidikan
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Strata 1 jurusan Psikologi Klinis
Universitas Gunadarma, Depok
Strata 2 jurusan Psikologi

Orangtua
Mario Antonio (ayah) – bankir
Wismanelli (ibu) – guru ekonomi

Bahasa yang Dikuasai
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bahasa Perancis
Bahasa Italia

Facebook Acc

Twitter Acc

Blog Pribadi


Rangga bersama pembaca bukunya.


Rangga Wirianto Putra mulai menilis sejak duduk di bangku SMP. Ketika SMA, ia aktif menulis cerita pendek dan dimuat di mading sekolah. Cerpennya yang berjudul “Bersamamu Walau Hanya Sekejap” pernah memenangkan Lomba Menulis Cerpen tingkat SMU. Ketika kuliah, cerpennya pernah dimuat di majalah kampusnya di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.



Saat ini selain menyusun draft buku keduanya, Rangga sibuk dengan profesinya sebagai fotografer. Darah fotografi ini didapat dari sang kakek yang merupakan seorang fotografer kenamaan.




Selain membaca buku, menulis, dan memotret, Rangga hobi mengoleksi lukisan dan mendengarkan serta mempelajari partitur dan libretto opera Eropa. Bahkan, ia bercita-cita ingin menulis sebuah opera dengan libretto lengkap karena obsesinya pada composer kesayangannya, yaitu Mozart.


Novel perdana Rangga, The Sweet Sins, merupakan hasil dari tugas akhir kuliahnya yang membahas tentang kehidupan homoseksual ditinjau dari segi psikologis.

The Sweet Sins (Rangga Wirianto Putra)


Judul Buku
The Sweet Sins

Penulis
Rangga Wirianto Putra

Editor
Ratna Mariastuti

Penerbit
DIVA Press

Tahun Terbit
Oktober 2012

Tebal
425 halaman


“Cinta itu adalah untuk diperjuangkan. Benar atau pun salah. Benar adalah bagi mereka yang jatuh cinta. Salah? Itu cuma berlaku bagi mereka yang berpikiran heteronormatif. Love is about YOU and ME, not about THEM.” (183)

The Sweet Sins bercerita tentang percintaan seorang gigolo dan eksekutif muda sukses. Reino Regha Prawira adalah seorang mahasiswa sekaligus merangkap gigolo. Ia merupakan pria yang muda, tampan, dan atletis. Sementara itu, Ardo Prawira merupakan seorang eksekutif muda kenamaan dengan karir cemerlang. Ia merupakan sosok yang cerdas, dewasa, pengertian, dan kekasih yang hebat. Keduanya sama-sama dipertemukan oleh ikatan takdir untuk saling bertemu, saling merawat, saling menguatkan, dan saling mencintai. Semua yang dialami pasangan ini serba sempurna.

Rei yang kehilangan sosok ayahnya merasa menemukan perlindungan emosional dari sosok Ardo, sementara Ardo yang orientasi seksualnya memang agak berbeda ini juga menemukan keindahan dari diri Rei. Hubungan ini pada awalnya membuat mereka berdua ke arah yang lebih baik. Berkat Ardo, Rei yang awalnya merupakan gigolo yang setiap malam clubbing dan berakhir di ranjang tante-tante girang itu mulai meninggalkan dunia gelapnya.

Cinta mereka berdua berhasil mendewasakan mereka. Mereka tumbuh bersama menjadi lebih baik hari demi hari. Novel ini menyajikan bukti-bukti bahwa cinta terlarang bisa membuat dua orang menjadi sosok yang lebih baik.

            “Love is about chemistry but sex is about physics. Love is nude but sex is naked. Love is erotic but sex is pornography.” (216)

Namun, ujian tetap datang meskipun cinta mereka benar-benar terlihat nyata. Setelah cinta mereka semakin menguat, masalah rumit datang menghampiri cinta mereka. Keduanya mulai menyadari bahwa cinta mereka tidaklah abadi, meskipun perasaan kasih di antara keduanya tak terhapuskan. Ardo diminta sang ayah dalam permintaan terakhirnya untuk menikah. Rei tahu bahwa hubungannya dengan Ardo tidak akan pernah mulus sejak awal. Ada batasan-batasan social serta alamiah yang menghalangi keduanya untuk bisa menjadi kekasih abadi. Rei sadar bahwa ia harus rela melepaskan untuk mencintai.

Lalu, apa cinta mereka akan berakhir begitu saja? Tentu saja tidak berhenti di situ. Silakan membaca langsung karya Rangga Wirianto ini, salah satu novel LGBT terbaik di Indonesia. Di situs goodreads.com, The Sweet Sins menjadi salah satu novel dengan rating tertinggi, dengan rating 4.11 of 5 stars. Ini lebih tinggi dari semua novel LGBT yang terbit di Indonesia.
Saya sendiri, memberi 4 of 5 star untuk novel ini.

Lelaki Terindah (Andrei Aksana)

Cover pertama Lelaki Terindah

Judul Buku
Lelaki Terindah

Penulis
Andrei Aksana

Editor
Hetih Rusli

Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit
April 2004

Tebal
224 halaman

Lelaki Terindah berkisah mengenai dua lelaki, Valent dan Rafky.
Keduanya terjebak oleh cinta terlarang, namun mereka terlalu naïf untuk merasakan keterlarangan itu. Mereka memilih untuk terus mempertahankan cinta mereka. Semua terasa baik-baik saja. Pada awalnya.

Cover lain Lelaki Terindah


Adegan dibuka dengan pertemuan tidak sengaja yang kemudian diikuti oleh berulang kali pertemuan lainnya antara Rafky dan Valent dalam perjalanan mereka di Thailand. Akhirnya timbul benih-benih cinta di antara mereka berdua. Rafky digambarkan sebagai sosok yang maskulin, seperti penggambaran pria-pria pada umumnya. Ia memiliki fisik yang tampan dan sangat sempurna bagi setiap wanita dan pria yang melihatnya. Sementara, Valent digambarkan sebagai perpaduan antara ketampanan seorang pria dan kecantikan seorang wanita. Singkat cerita, Valent menemukan sosok seorang pelindung dalam diri Rafky sementara Rafky menemukan sosok seorang pemuja dalam diri Valent. Keduanya lalu saling mengadu kasih satu sama lain.

Di situlah semua dimulai. Cinta terlarang mereka mengalami perjalanan masuk dan keluar jurang. Mereka mengalami tekanan dari norma masyarakat serta hokum alam yang secara terang-terangan menghujat cinta mereka. Semuanya ditulis secara indah oleh seorang penulis kenamaan Indonesia, Andrei Aksana.

Yang menarik dari tulisan ini ialah adanya tokoh ketiga, yaitu penulis yang ditugaskan Rafky untuk menuliskan kisah cintanya dengan Valent. Bila kita membaca ceritanya, kita dibuat bertanya-tanya apakah sang penulis tidak bernama itu juga penyuka sesama jenis, karena ia terlihat begitu mengagumi sosok Rafky. Pembaca jadi bertanya-tanya apakah penulis itu merepresentasikan hidup Andrei Aksana sendiri. Selain itu, sisi menarik dari novel ini merupakan gaya penulisan Andrei Aksana yang dibalut dengan puisi-puisi romantis.

Untuk segala keunikan novel ini, saya memberikan rating 4 of 5 untuk novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana.

Aku mencintaimu karena aku mencintaimu. Sesederhana itu.

- Andrei Aksana

Monday, February 9, 2015

Profile: Andrei Aksana


Nama
Andrei Aksana

Tempat Lahir
Jakarta

Tanggal Lahir
19 Januari 1977

Pendidikan
Prasetya Mulya Business School
Master of Business Administration (M.B.A.)
1999-2000
University of Udayana
S1, Graphic Design, Faculty of Architect
1995

Facebook Acc

Twitter Acc

Personal Blog


Andrei di Seoul , Korea (1)

Andrei Aksana adalah salah satu penulis Indonesia yang diakui atas kesuksesannya dalam dunia literatur Indonesia. Memulai debutnya sebagai penulis setelah menerbitkan novel pertamanya ‘Mengukir Mimpi Terlalu Pagi’ pada tahun 1992, Andrei Aksana sempat vakum selama 13 tahun sebelum menerbitkan novel keduanya, ‘Abadilah Cinta’, sebuah novel legendaris Indonesia yang berhasil dicetak ulang setelah rilis dalam waktu hanya 5 hari saja. Selain itu, novel ini juga merupakan novel pertama yang memiliki soundtrack sendiri yang dinyanyikan oleh penulisnya sendiri.

Andrei di Seoul, Korea (2)

Andrei Aksana terlahir dari keluarga seniman dan penulis yang kental. Orangtuanya, Jopie Boediarto dan Nina Pane, merupakan novelis terkenal Indonesia. Ia juga adalah cucu pujangga Sanoesi Pane dan Armjin Pane. Kakek buyutnya adalah Sultan Panguraban Pane, pendiri surat kabar Surya di Tapanuli, penulis roman Tolbok Haleon, dan pengelola kelompok musik tradisional uning-uningan.

Meskipun berasal dari keluarga penulis, Andrei Aksana mengalami penentangan besar-besaran atas keinginannya menjadi penulis. Ibu Andrei, Nina Pane, meskipun merupakan penulis kenamaan yang karyanya sering diangkat ke layar kaca (misalnya ‘Serpihan Mutiara Retak’), namun beliau menentang keras Andrei menjadi seorang novelis. Sejak SD Andrei memang suka menulis cerpen. Namun, anehnya setiap cerpen yang selesai ia tulis dan simpan di lacinya selalu hilang. Di kemudian hari, Andrei mengetahui bahwa ibunya selalu berusaha menemukan cerpen-cerpen yang anaknya tulis dan merobeknya.  Ibu Andrei beranggapan bahwa menjadi penulis berarti dua kemungkinan, yaitu miskin atau gila. Hal ini mungkin dipengaruhi pengalaman pribadi dimana Nina Pane suka menyendiri saat keinginan menulis muncul, yang sering kali membuatnya melupakan anak-anaknya karena tidak ingin diganggu. Nina Pane tidak ingin anaknya menjadi seperti dirinya.

Andrei in Shenzhen, Indonesia (1)

Di antara cerpen-cerpen yang Andrei tulis, dua di antaranya selamat dan berhasil diterbitkan di Majalah Kawanku (berjudul ‘Prasangka’) dan Majalah Mode pada saat Andrei SMA.

Setelah lulus kuliah di Universitas Udayana, Andrei pulang ke Jakarta dan langsung mendapat pekerjaan di perusahaan retail internasional, The Body Shop Group. Hanya dalam beberapa tahun, Andrei berhasil menjadi seorang marketing director. Pekerjaan ini dijalani selama 15 tahun 2 bulan kemudian. Setelah sukses di kantor, Andrei kembali sadar bahwa hidupnya tidak lengkap tanpa menulis. Setelah sukses di pekerjaan, Andrei mendapatkan izin dari ibunya untuk menjadi penulis. Saat itu, Andrei sedang berusaha menyelesaikan novel keduanya, ‘Abadilah Cinta’.


Sejak Desember 2013, Andrei menjabat Director of Marketing PT Lucky Sports.

Andrei in Shenzhen, China (2)