Nama
Andrei
Aksana
Tempat Lahir
Jakarta
Tanggal Lahir
19
Januari 1977
Pendidikan
Prasetya
Mulya Business School
Master of Business Administration
(M.B.A.)
1999-2000
University
of Udayana
S1, Graphic Design, Faculty of Architect
1995
Facebook Acc
Twitter Acc
Personal Blog
|
Andrei di Seoul , Korea (1) |
Andrei Aksana adalah salah satu penulis Indonesia yang
diakui atas kesuksesannya dalam dunia literatur Indonesia. Memulai debutnya
sebagai penulis setelah menerbitkan novel pertamanya ‘Mengukir Mimpi Terlalu
Pagi’ pada tahun 1992, Andrei Aksana sempat vakum selama 13 tahun sebelum
menerbitkan novel keduanya, ‘Abadilah Cinta’, sebuah novel legendaris Indonesia
yang berhasil dicetak ulang setelah rilis dalam waktu hanya 5 hari saja. Selain
itu, novel ini juga merupakan novel pertama yang memiliki soundtrack sendiri
yang dinyanyikan oleh penulisnya sendiri.
|
Andrei di Seoul, Korea (2) |
Andrei
Aksana terlahir dari keluarga seniman dan penulis yang kental. Orangtuanya,
Jopie Boediarto dan Nina Pane, merupakan novelis terkenal Indonesia. Ia juga
adalah cucu pujangga Sanoesi Pane dan Armjin Pane. Kakek buyutnya adalah Sultan
Panguraban Pane, pendiri surat kabar Surya di Tapanuli, penulis roman Tolbok
Haleon, dan pengelola kelompok musik tradisional uning-uningan.
Meskipun
berasal dari keluarga penulis, Andrei Aksana mengalami penentangan
besar-besaran atas keinginannya menjadi penulis. Ibu Andrei, Nina Pane,
meskipun merupakan penulis kenamaan yang karyanya sering diangkat ke layar kaca
(misalnya ‘Serpihan Mutiara Retak’), namun beliau menentang keras Andrei
menjadi seorang novelis. Sejak SD Andrei memang suka menulis cerpen. Namun,
anehnya setiap cerpen yang selesai ia tulis dan simpan di lacinya selalu
hilang. Di kemudian hari, Andrei mengetahui bahwa ibunya selalu berusaha
menemukan cerpen-cerpen yang anaknya tulis dan merobeknya. Ibu Andrei beranggapan bahwa menjadi penulis
berarti dua kemungkinan, yaitu miskin atau gila. Hal ini mungkin dipengaruhi
pengalaman pribadi dimana Nina Pane suka menyendiri saat keinginan menulis
muncul, yang sering kali membuatnya melupakan anak-anaknya karena tidak ingin
diganggu. Nina Pane tidak ingin anaknya menjadi seperti dirinya.
|
Andrei in Shenzhen, Indonesia (1) |
Di
antara cerpen-cerpen yang Andrei tulis, dua di antaranya selamat dan berhasil
diterbitkan di Majalah Kawanku
(berjudul ‘Prasangka’) dan Majalah Mode
pada saat Andrei SMA.
Setelah
lulus kuliah di Universitas Udayana, Andrei pulang ke Jakarta dan langsung
mendapat pekerjaan di perusahaan retail internasional, The Body Shop Group.
Hanya dalam beberapa tahun, Andrei berhasil menjadi seorang marketing director. Pekerjaan ini
dijalani selama 15 tahun 2 bulan kemudian.
Setelah sukses di kantor, Andrei kembali sadar bahwa hidupnya tidak lengkap
tanpa menulis. Setelah sukses di pekerjaan, Andrei mendapatkan izin dari ibunya
untuk menjadi penulis. Saat itu, Andrei sedang berusaha menyelesaikan novel
keduanya, ‘Abadilah Cinta’.
Sejak
Desember 2013, Andrei menjabat Director of Marketing PT Lucky Sports.
|
Andrei in Shenzhen, China (2) |