Pria Terakhir (Gusnaldi)

Judul Buku

Pria Terakhir

Penulis

Gusnaldi

Penerbit

Gramedia Pustaka Utama

Tebal

376 halaman

Tahun Terbit

Maret 2009

Dimensi Buku

140 mm x 210 mm

Pria Terakhir bercerita mengenai kisah di balik kehidupan Bobi dan Dydy, sepasang sahabat masa kecil yang telah terpisah 25 tahun lamanya. Namun, tidak bisa dielakkan bawa Bobi sangat merindukan sahabat kecilnya, Dydy, bahkan dibawa hingga ke alam mimpi. Setelah penantian 25 tahun, tanpa disengaja keduanya dipertemukan karena sebuah kebetulan. Hanya saja, pertemuan itu membawa segudang masalah.

Cover Pria Terakhir dalam Edisi Lain

Hati Bobi semakin dilimpahi perasaan cinta terhadap Dydy, namun Dydy yang sudah beristri dan memiliki dua orang anak perempuan jelas tidak bisa menerima limpahan cinta Bobi. Tak masuk akal rasanya bila Dydy harus meninggalkan istri dan anak-anaknya demi Bobi.

Hari demi hari berlalu dan Dydy semakin dilanda dilema besar. Ia tak mampu melepaskan diri dari jerat cinta sahabat kecilnya. Bobi. Terlebih ketika kondsi rumah tangganya berada di ujung tanduk. Bobi dan Dydy semakin saling membutuhkan cinta satu sama lain untuk saling menguatkan dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Lalu, apa mereka bisa bersatu di tengah semua halangan yang menghadang?

Bagi saya pribadi, novel Pria Terakhir karya Gusnaldi ini sangat menarik untuk dibaca. Selain karena tema kontroversialnya, yaitu cerita pasangan sesama jenis, cerita ini memiliki pemilihan karakter yang sangat rumit: Dydy yang merupakan seorang suami dan ayah dari dua anak perempuan. Ceritanya rumit namun mengharukan dan dalam. Secara tidak disadari, pembaca akan merasakan empati yang dalam terhadap pengorbanan Bobi, seberapa pengertiannya anak-anak Dydy, bahkan kepedihan perasaan istri Dydy yang memilih diam dan menerima perlakuan suaminya.

Untuk keberhasilan Gusnaldi mengaduk-aduk perasaan pembaca, saya memberikan 4 of 5 untuk novel Pria Terakhir karya Gusnaldi.